Apa sih Les O Level itu? O Level itu sendiri merupakan singkatan dari Ordinary Level atau Level
Biasa. Jenis les ini adalah salah satu paket les bimbingan belajar yang biasanya diambil oleh siswa
dengan umur antara 15 sampai 16 tahun. Paket les ini mirip dengan paket les IGCSE yang dirancang
untuk mempersiapkan para siswa sebelum masuk ke jenjang yang lebih tinggi seperti Junior College
atau Cambridge As A Level.
Kurikulum Penting di Beberapa Negara
Beberapa tempat bimbingan belajar menerapkan jenis Les O Level untuk mempersiapkan para
peserta didiknya untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri. Ya, O Level di Indonesia merupakan
adaptasi dari kurikulum dengan nama yang sama atau sering pula disebut dengan GCE O Level
(General Certificate of Education Ordinary Level).
Menariknya, O Level ini sebenarnya adalah suatu kurikulum Cambridge edisi lama yang pernah
diterapkan oleh negara UK. Di negara itu sendiri nama kurikulum sudah berubah menjadi kurikulum
Cambridge IGCSE yang diterapkan untuk tingkat Secondary Level atau setara dengan SMP hingga
kelas 1 SMA di Indonesia.
Lalu apakah Kurikulum yang baru di UK berbeda jauh dengan kurikulum O Level? Nyatanya tidak.
Memang, terdapat beberapa perubahan menyesuaikan dengan perkembangan dunia pendidikan di
negara tersebut. Namun, secara umum, kurikulum Cambridge IGCSE masih sangat mirip dengan
kurikulum O Level.
Sementara itu, masih banyak negara-negara British Commonwealth atau Persemakmuran Inggris
yang menggunakan kurikulum O Level. Sebut saja Singapura, Bangladesh, dan Mauritius. Sebagai
contoh, Singapura melalui kementerian pendidikannya mengadaptasi Kurikulum O Level dengan
keadaan di sana. Sehingga, kurikulum ini disebut dengan the Cambridge Singapore Curriculum.
Penerapan Kurikulum O Level di Indonesia
Mungkin terdengar sedikit aneh jika siswa di Indonesia memutuskan untuk mengambil jenis les O
Level karena kurikulum yang diterapkan oleh pemerintah di Indonesia bukanlah kurikulum yang
berasal dari Inggris tersebut. Memang, alasan yang paling utama seorang siswa mengambil program
les yang satu ini adalah jika melanjutkan sekolah ke luar negeri adalah tujuan utamanya.
Namun selain itu, banyak siswa mengambil les O Level karena mereka berminat untuk bersekolah di
sekolah internasional. Memang, tidak banyak pula sekolah internasional di Indonesia yang masih
menerapkan kurikulum O level. Kebanyakan, sekolah-sekolah tersebut menggunakan kurikulum
IGCSE.
Ada banyak faktor mengapa sekolah internasional dalam negeri enggan untuk menggunakan
kurikulum O Level. Selain karena di negara UK sendiri kurikulum ini sudah tidak digunakan, tingkat
kesulitan untuk penguasaan kurikulum O Level sendiri cukup tinggi. Sehingga, hanya sedikit guru di
Indonesia yang mampu menerapkannya dalam kegiatan belajar mengajar.
Sementara itu, bagi sekolah yang menggunakan kurikulum O Level, kebanyakan, siswanya yang
mengeluh karena menganggap materi yang diajarkan cukup sulit. Hal inilah yang mendorong
beberapa siswa dalam negeri untuk mengambil program les O Level.